Title

Kamis, 29 November 2012

Fetih 1453 : Islam Taklukan Konstantinopel


“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad)

Sebuah kalimat motivasi dari Rasulullah pada para sahabatnya di abad ke 7. Tentu saat itu menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam yang saat itu masih tertindas karena apa yang Rasulullah katakan pasti benar adanya, pasti akan terjadi. Dan itu artinya Islam akan menguasai dunia. Persentase 100% pasti benar walau baru terwujud ratusan tahun kemudian. Dan benarlah adanya pada tahun 1453, umat Islam yang di pimpin oleh Muhammad al-Fatih (Sultan Mehmet II) berhasil menaklukan kota Konstantinopel (Ibu kota Kerajaan Byzantium kala itu).


Tertarik dengan apa yang disampaikan oleh mualaf, Ustadz. Felix Siauw, dalam ceramahnya beliau menceritakan dengan cukup gamblang mulai dari tanda-tanda yang Rasulullah berikan ketika Perang Al-Ahzab sampai dengan penaklukan Konstantinopel. Penyampaian yang luar biasa diiringi canda namun serius, membuat yang mendengarkan tercenang dan memperhatikan dengan seksama.

Yang paling menarik adalah ketika Ust. Felix Siauw menceritakan jatuh bangunnya pasukan perang Muhammad Al-Fatih (Kekaisaran Ottoman) demi menaklukan Konstantinopel. Begitu rumit, sulit, dan menegangkan. Beliau juga menceritakan bagaimana tembok Konstantinopel yang selama ratusan tahun tak pernah ada yang berhasil menembusnya. Dengan lebar tembok pertahanan yang berlapis lapis nan tebal dan setinggi 18 meter, tentu menjadi masalah tersendiri bagi pasukan Muhammad Al-Fatih. 

Tapi Allah berkehendak lain, pasukan Muhammad Al-Fatih adalah pasukan terbaik umat Islam sepanjang sejarah. Pasukan ini pun dikehendaki Allah membuat meriam terbesar dan terkuat saat itu. Sekali tembak daya hancurnya sangat luar biasa.



Meriam Sultan Mehmet II (Berat : 15 ton / Berat  Canon Ball : 285 kg)

Muhammad Al-Fatih menyerang dari daratan dan lautan. Perang ini tercatat juga sebagai salah satu perang penaklukan kota terlama dalam sejarah manusia. 

Tentu yang paling fenomenal dalam kisah penaklukan ini adalah ketika pasukan Al-Fatih mengangkat 70 kapal laut nan besarnya kedataran dengan menggunakan kayu gelondongan dan minyak agak mudah digerakan, pindah dari satu laut ke laut lain dalam 1 MALAM ! Luar biasa. Musuh Islam terkaget-kaget, Muhammad al-Fatih layaknya menjadikan daratan menjadi lautan. Musuh Islam mengira ini mustahil dan pasti semua karena bantuan jin. Tapi itulah, dengan berbekal ketakwaan pada Allah semua yang tak mungkin menjadi mungkin.


Peta Konstantinopel



Pasukan Sultan Mehmet II memindahkan 70 kapal laut melewati daratan


Sastrawan Yoilmaz Oztuna : "Tidaklah kami pernah melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini. Muhammad Al Fatih telah menukar darat menjadi lautan dan melayarkan kapalnya dipuncak gunung. Bahkan usahanya ini mengungguli apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great"

Dan momen paling indah adalah ketika Muhammad Al-Fatih masuk ke dalam bangunan terindah di Konstantinopel yang kita kenal dengan nama "Hagia Sophia", disana sudah berkumpul masyarakat setempat yang ketakutan akan dibunuh oleh umat Islam. Namun Al-Fatih tersenyum dan berkata, "Kalian bebas untuk terus bersama dengan agama kalian" ~lakum dinukum waliadiin~ dan Al-Fatih menggendong salah satu anak kecil dari Ibunya, dan semua berakhir indah. Semua merasa tenang dan nyaman dengan apa yang umat Islam lakukan terhadap mereka.


Masjid Hagia Sophia (1453-1931) ~ sekarang jadi Museum

Setelah mendengar video ceramah Ust. Felix Siauw berikut saya bertekad mengetahui lebih lanjut mengenai Muhammad Al-Fatih. Sebelum mendengar uraian luar biasa dari beliau, sekitar sebulan yang lalu saya membaca sebuah resensi film berjudul "Fetih 1453" disini.




Saat itu saya cari video-nya dan belum ada. Saya lihat di youtube, ada trailer nya! Nih lihat :



Nah, baru beberapa hari yang lalu tak dinyana teman se-kos-an saya Eka  mendownload full film ini! ...makasi :) Sayang saat itu belum ada subtitle nya. Saya sibuk mencari sub nya dan sia-sia. Banyak yang mencarinya sampai dengan kemarin kawan saya yang lain, Fikrifar dan Abe memberikan sub nya pada saya, waah..alhamdulillah akhirnya film penaklukan Konstantinopel ini bisa saya tonton.

Film “Fetih 1453“ buatan Turki yang disutradari Faruk Aksoy ini diluncurkan serentak di berbagai belahan dunia pada tanggal 16 Februari 2012. Film kolosal berdurasi dua setengah jam ini sangat memukau saya. Nyaris mirip dengan apa yang saya dengarkan dari ceramah Ust. Felix Siauw yang saya paparkan diatas.




Jika berminat silakan download :
Film "Fetih 1453" : link indowebster disini
Subtitle : english | indonesia

Semoga bermanfaat! Sungguh, tontonlah film ini...bagus!


Buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Ust. Felix Siauw

Tidak sampai disana minat saya untuk mendalami kisah fenomenal ini. Saya sudah memesan buku karya Ust. Felix Siauw berjudul "Muhammad Al-Fatih 1453" di www.qu2buku.com. Sayang belum bisa saya dapatkan dalam waktu dekat, karena tokonya libur mau lebaran :) Pihak penerbit berjanji akan segera mengirimkan bukunya seminggu setelah Lebaran. Ga sabar baca bukunya.. ^_^

Update! 
Saya sudah baca bukunya looooh.. :) "Muhammad Al-Fatih 1453" nya Ust. Felix Siauw ...silakan mampir ke resensi yang saya buat disini!


Update!
Dvd nya udah dijual dimana-mana loh.. tapi sekedar info, saya sudah coba langsung di tkp tempat jual dvd nya, dan subtitle-nya masih ngasal. Masih mending download link diatas. Yaaa, sekedar masukan saja..semoga bermanfaat.

Oya, Ust. Felix Siauw ternyata punya notes di fb dengan judul Sinetwit MAF1453. Ada 24 Episode / Notes yang sangat menarik untuk dibaca :) Bagi yang berminat silakan baca di link ini : http://www.facebook.com/maf1453/notes

Sabtu, 13 Maret 2010

Mimpi...

Jika hatimu terasa gundah

Berbaringlah dalam kesunyianmu

Jika hatimu tak lekas cerah

Pejamkan matamu dan tidurlah

Bawa dirimu terbang dan melayang

Dalam indah dunia mimpi

Jika hatimu t’lah riang

Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu

Karena ada orang-orang yang menantimu

‘Tuk rasakan belai kasihmu

Jumat, 12 Maret 2010

Ada Sungai dibawah laut...Subhanallah...

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut


“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Subhanallah : (QS Fushshilat : 53) = (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.

( Nb: Menjadi Mualaf atau tidaknya Mr.Costeau …Wallahu a’lam )

Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.